Model Metodelogi Spiral
Model Metodelogi Spiral
Didefinisikan pertama kali oleh Barry Boehm pada artikelnya “A Spiral Model of Software Development and Enhancement” di tahun 1986. Model ini memiliki tahap-tahap umum sebagai berikut:
Hal ini membuat analisis resiko semakin baik sehingga dapat menekan potensi kesalahan dalam sistem dan kesalahan pada saat pengembangannya. Keunggulan lain dari model ini adalah adanya prototype sistem yang dapat diuji oleh klien sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan keinginan klien.
Spiral model dibagi menjadi beberapa framework aktivitas, yang disebut dengan task regions. Kebanyakan aktivitas2 tersebut dibagi antara 3 sampai 6 aktivitas. Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam spiral model:
- Determine objective atau penentuan tujuan, kebutuhan sistem dijelaskan sedetil mungkin.
- Identify and resolve risk, mengidentifikasi dan memecahkan masalah, proses desain sistem, merupakan tahap paling penting dalam model ini, karena merupakan permulaan dan penanganan masalah secara menyeluruh sehingga dapat menghemat biaya pengembangan.
- Development and test, pengembangan dan pengujian purwa-rupa sistem.
- Plan the next iteration, perencanaan pengulangan tahap untuk memperbaiki purwa-rupa yang telah dibuat hingga menjadi sistem yang siap pakai dan sesuai kebutuhan.
Hal ini membuat analisis resiko semakin baik sehingga dapat menekan potensi kesalahan dalam sistem dan kesalahan pada saat pengembangannya. Keunggulan lain dari model ini adalah adanya prototype sistem yang dapat diuji oleh klien sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan keinginan klien.
Spiral model dibagi menjadi beberapa framework aktivitas, yang disebut dengan task regions. Kebanyakan aktivitas2 tersebut dibagi antara 3 sampai 6 aktivitas. Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam spiral model:
· Customer communication. Aktivitas yang dibutuhkan untuk
membangun komunikasi yang efektif antara developer dengan user / customer
terutama mengenai kebutuhan dari customer.
· Planning. Aktivitas perencanaan ini dibutuhkan
untuk menentukan sumberdaya, perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi lainnya
yang dibutuhkan untuk pengembangan software.
· Analysis risk. Aktivitas analisis resiko ini
dijalankan untuk menganalisis baik resiko secara teknikal maupun secara
manajerial. Tahap inilah yang mungkin tidak ada pada model proses yang juga
menggunakan metode iterasi, tetapi hanya dilakukan pada spiral model.
· Engineering. Aktivitas yang dibutuhkan untuk
membangun 1 atau lebih representasi dari aplikasi secara teknikal.
· Construction &
Release. Aktivitas
yang dibutuhkan untuk develop software, testing, instalasi dan penyediaan user
/ costumer support seperti training penggunaan software serta dokumentasi
seperti buku manual penggunaan software.
· Customer evaluation. Aktivitas yang dibutuhkan untuk
mendapatkan feedback dari user / customer berdasarkan evaluasi mereka selama
representasi software pada tahap engineering maupun pada implementasi selama
instalasi software pada tahap construction and release.
Source : http://tonyjustinus.wordpress.com/2007/11/11/spiral-model/
http://nirwana.blog.ugm.ac.id/2011/03/08/model-pengembangan-perangkat-lunak-spiral/
Source : http://tonyjustinus.wordpress.com/2007/11/11/spiral-model/
http://nirwana.blog.ugm.ac.id/2011/03/08/model-pengembangan-perangkat-lunak-spiral/
Komentar
Posting Komentar